Ketika Anda sudah mencintai makhluk, syahwat, atau kesenangan apa pun dari kesenangan dunia. Ketika ini sudah menjadi perhatian terbesar dalam hidup Anda, demi Allah, Anda akan tersiksa karenanya!
“Maka janganlah kamu menyeru tuhan selain Allah, sehingga kamu termasuk orang-orang yang disiksa.” (QS Asy-Syuara: 213)
Aku ingat suatu hari ketika aku mengajar di sekolah. Aku duduk bersama murid-murid sekolah menengah, mereka berkata, “Wahai Ustaz, demi Allah, kami sudah lakukan semua!
Kami pergi ke mal, pasar, dan bepergian ke sana kemari. Ketika pulang, tapi kami tetap merasa resah dan sempit dalam hati. Kami merasa hidup kami begini-begini saja. Hidup tanpa tujuan dan kebahagiaan hakiki.”
Demi Allah, Anda tidak akan menemukan kebahagiaan sejati, kecuali jika hati Anda sepenuhnya tertuju kepada Allah. Gantungkan hatimu hanya kepada Allah!
“Maka janganlah kamu menyeru tuhan selain Allah, sehingga kamu termasuk orang-orang yang disiksa.” (QS Asy-Syuara: 213)
Ada yang ingin menjalin hubungan dengan seorang wanita, mencintai si fulanah, sehingga hatinya terpaut dengannya, dan akhirnya tersiksa karenanya, bahkan mungkin tidak mendapatkan apa yang dia mau.
Dia hidup tersiksa di dunia ini. Apakah kalian pernah mendengar tentang Majnūn Lailā, yang berkata apa? “Aku melewati perkampungan si Laila, aku menciumi tembok-temboknya, bukan dengan kampung ini hatiku mencinta, tapi dengan orang yang pernah tinggal di kampung ini.”
“Maka janganlah kamu menyeru tuhan selain Allah, sehingga kamu termasuk orang-orang yang disiksa.” (QS Asy-Syuara: 213)
Betapa banyak orang kaya yang memiliki harta milyaran dan jutaan. Namun, sayangnya dia hidup dalam siksaan.
Anda lihat wajahnya, tak pernah tersenyum, selalu cemberut, sempit jiwanya, selalu dalam kegundahan, khawatir hartanya berkurang, takut saldonya menyusut, dan disaingi oleh orang lain, ia diberitahu: “Si fulan telah mengunggulimu!”
“Jika anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu dia akan menginginkan dua lembah.
Jika dia sudah punya dua, tentu dia mengharap yang ketiga. Tidak ada yang bisa memenuhi perut anak Adam kecuali tanah, dan Allah menerima tobat orang yang bertobat.” (Muttafaqun ʿAlaihi)
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis dari Nabi Shallallāhu ʿalaihi wa sallam: “Bermegah-megahan telah melalaikan kalian, sampai kalian masuk ke kubur.” (QS At-Takatsur: 1-2)
====
إِذَا أَحْبَبْتَ مَخْلُوقًا أَوْ شَهْوَةً أَوْ أَيَّ مَتَاعٍ مِن مَتَاعِ الدُّنْيَا وَأَصْبَحَ هَذَا هُوَ هَمَّكَ الْأَكْبَرَ فِي حَيَاتِكَ وَاللهِ سَتَتَعَذَّبُ بِهِ تَتَعَذَّبُ بِهِ
فَلَا تَدْعُ مَعَ الله إِلَٰهًا ءَاخَرَ فَتَكُونَ مِنَ الْمُعَذَّبِينَ
أَذْكُرُ أَيَّامِي كُنْتُ مُدَرِّسًا فِي الْمَدْرَسَةِ أَجْلِسُ مَعَ طُلَّابِ الثَّانَوِيَّةِ يَقُولُونَ: يَا أُسْتَاذُ وَاللهِ نَفْعَلُ كُلَّ شَيْءٍ
نَذْهَبُ إِلَى الْمُولَاتِ وَالْأَسْوَاقِ وَنُسَافِرُ يَمِينًا وَيَسَارًا نَرْجِعُ نَشْعُرُ بِالْهَمِّ نَشْعُرُ بِالضِّيقِ نَشْعُرُ أَنَّنَا نَعِيشُ الدُّنْيَا هَكَذَا يَعْنِي حَيَاةٌ مَا فِيهَا غَايَةٌ مَا فِيهَا سَعَادَةٌ حَقِيقِيَّةٌ
وَاللهِ لَنْ تَجِدَ طَعْمَ السَّعَادَةِ إِلَّا إِذَا اتَّجَهَ قَلْبُكَ إِلَى اللهِ تَعَلَّقْ بِاللهِ وَحْدَهُ
فَلَا تَدْعُ مَعَ الله إِلَٰهًا ءَاخَرَ فَتَكُونَ مِنَ الْمُعَذَّبِينَ
يُرِيدُ أَنْ يَتَّصِلَ بِهَذِهِ الْمَرْأَةِ أَحَبَّ فُلَانَةً تَعَلَّقَ قَلْبُهُ بِهَا فَيَتَعَذَّبُ بِهَا رُبَّمَا مَا يُحَصِّلُ مَا يُرِيدُ
فَيَعِيشُ مُعَذَّبًا فِي الدُّنْيَا سَمِعْتُمْ بِمَجْنُونِ لَيْلَى الَّذِي يَقُولُ مَاذَا؟ أَمُرُّ عَلَى الدِّيَارِ دِيَارِ لَيْلَى أُقَبِّلُ ذَا الْجِدَارَ وَذَا الْجِدَارَا وَمَا حُبُّ الدِّيَارِ شَغَفْنَ قَلْبِي وَلَكِنْ حُبُّ مَنْ سَكَنَ الدِّيَارَا
فَلَا تَدْعُ مَعَ الله إِلَٰهًا ءَاخَرَ فَتَكُونَ مِنَ الْمُعَذَّبِينَ
كَمْ مِنَ الْأَغْنِيَاءِ الَّذِينَ يَمْلِكُونَ الْمِلْيَارَاتِ الْمَلَايِينَ لَكِنْ لِلْأَسَفِ يَعِيشُ فِي عَذَابٍ
تَنْظُرُ إِلَى وَجْهِهِ مَا تَجِدُهُ يَبْتَسِمُ عَبُوسٌ ضَيِّقُ النَّفْسِ دَائِمًا فِي هَمٍّ يَخَافُ عَلَى أَمْوَالِهِ يَخَافُ أَنْ يَنْزِلَ الْمَالُ رَصِيدُهُ وَيَسْبِقُهُ غَيْرُهُ يُقَالُ: فُلَانٌ سَبَقَكَ
لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ لَابْتَغَى أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ
وَلَوْ كَانَ لَهُ وَادِيَانِ لَابْتَغَى أَنْ يَكُونَ لَهُ ثَالِثًا وَلَا يَمْلَأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا التُّرَابُ وَيَتُوبُ اللهُ عَلَى مَنْ تَابَ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
كَمَا جَاءَ فِي الْحَدِيثِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ